Alangkah jauhnya kebaikan dari seorang yang semangat
dan perhatiaanya hanya urusan perut dan farjinya. (Ghurarul Hikam:9642)
Imam Ali as.:
Sesiapa yang perhatian dan semangannya tertuju pada apa yang masuk ke dalam perutnya saja,
maka nilainya adalah sebatas apa yang keluar dari perutnya. (Ghurarul Hikam:8830)
Majlis-majlis kaum
Shalihin akan mendorong kepada kebaikan. (Tuhaful Uqul: 283)
Imam Ali as.:
*) Orang yang berakal memburu kesempurnaan,
sedangkan orang jahil memburu harta.
*) Kesempurnaan manusia adalah akalnya. (Ghurarul
Hikam:579 dan 7244)
Imam Zainal Abidin as.:
Dosa-dosa yang merusak nikmat adalah zalim kepada manusia, meninggalkan kebiasaan baik dan berbuat yang ma'ruf, mengkufuri nikmat dan meningkalkan rasa syukur. (Ma'ani al Akhbar:270)
Dosa-dosa yang merusak nikmat adalah zalim kepada manusia, meninggalkan kebiasaan baik dan berbuat yang ma'ruf, mengkufuri nikmat dan meningkalkan rasa syukur. (Ma'ani al Akhbar:270)
Imam Ali as.:
Berapa banyak orang terjatuh dalam ujian karena indahnya pujian orang terhadapnya. (Nahjul Balaghah/Hikmah:434)
Berapa banyak orang terjatuh dalam ujian karena indahnya pujian orang terhadapnya. (Nahjul Balaghah/Hikmah:434)
Imam Ali as.: Hai
Jabir! Tegaknya agama dan dunia ini dengan empat pilar;
- Seorang Alim yang mengamalkan ilmunya,
- orang jahil yang tidak enggan belajar,
- orang kaya yang tidak kikir mendermakan hartanya
- dan orang fakir miskin yang tidak menjual agamanya untuk mendapat dunia. (Nahjul Balaghah /Hikmah:381)
Imam Ali as.:
- Tiada keindahan yang lebih bagus dari akal. (Tuhaful 'Uqul: 37)
- Tiada busana yang lebih indah dari AFI'YAH (terbebas dari bencana dan gangguan). (Nahju as Sa'adah,1/51)
Imam Ali Ridha as.:
Janganlah kamu mengabaikan amal shaleh dan bersungguh-sungguh dalam beribadah hanya karena mengandalkan kecintaan kepada Ahlulbait Muhammad saw. (al Bihar,78/347)
Janganlah kamu mengabaikan amal shaleh dan bersungguh-sungguh dalam beribadah hanya karena mengandalkan kecintaan kepada Ahlulbait Muhammad saw. (al Bihar,78/347)
KEBIASAAN
MENGKAFIRKAN AHLI KIBLAT HANYA KARENA BERBEDA MAZHAB BUKAN TRADISI AHLUSUNNAH
- Imam Auza'i: Demi Allah, andai aku digergaji aku tetap tidak akan mengafirkan seorang pun yang telah mengucapkan dua kalimat Syahadah. (al Fushul al Muhimmah:44)
PENGKAFIRAN AHLI
KIBLAT KARENA BEDA MAZHAB BUKAN TRADISI AHLUSUNNAH
- Imam Yusuf an Nabhani: Ketahuilah bahwa sesungguhnya aku tidak berkeyakinan dan tidak pula berpendapat kafirnya seorangpun dari Ahlil Kiblat, baik kaum Wahabi maupun selainya. Mereka semua adalah Muslimun disatukan bersama kaum Muslimin lainnya oleh KALIMAT TAUHID dan KEIMANAN KEPADA SAYIDINA MUHAMMAD saw dan apa yang dibawanya. (Bagian awal kitab Syawahid al Haq)
KEBIASAAN PENGKAFIRAN KARENA BERBEDA MAZHAB BUKAN
TRADISI AHLUSUNNAH
- Imam Sufyan ibn 'Uyainah: Andai binatang buas memangsaku itu lebih aku sukai dari pada aku menghadap Allah dengan membawa PERMUSUHAN terhadap orang yang meyakini KEESAAN ALLAH DAN KENABIAN MUHAMMAD SAW. (al Fushulul Muhimmah:44)
Siti Aisyah
berkata:
Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih afdhal/mulia dan utama dibanding Fatimah selain ayahnya sendiri. (HR. Ath Thabarani dengan sanad shahih sesuai syarat Bukhari dan Musli.) Lihat: asy Syaraf al Muabbad Li Ali Muhammad; Syeikh Yusuf an Nabhani:106) . . . A'dhamallahu ujurana wa ujurakum bi syahaadati Sayyidah Fathimah Azzahra' alayha salaamuLLAH.
Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih afdhal/mulia dan utama dibanding Fatimah selain ayahnya sendiri. (HR. Ath Thabarani dengan sanad shahih sesuai syarat Bukhari dan Musli.) Lihat: asy Syaraf al Muabbad Li Ali Muhammad; Syeikh Yusuf an Nabhani:106) . . . A'dhamallahu ujurana wa ujurakum bi syahaadati Sayyidah Fathimah Azzahra' alayha salaamuLLAH.
Nabi saw.:
Sejelek-jelek hamba adalah hamba yang diciptakan untuk ibadah lalu ia dibuat lalai oleh dunia dari meraih akhirat. Ia berjaya memperoleh kesenpada saudara dan keluarganya, maka akan panjang umurnya. (biharul anwar 75/303)
Sejelek-jelek hamba adalah hamba yang diciptakan untuk ibadah lalu ia dibuat lalai oleh dunia dari meraih akhirat. Ia berjaya memperoleh kesenpada saudara dan keluarganya, maka akan panjang umurnya. (biharul anwar 75/303)
Imam al Baqir as.:
Sesiapa yang dzahirnya lebih unggul dari batinnya maka timbangan amalnya (di hari kiamat) ringan. (Tuhaful Uqul:294)
Sesiapa yang dzahirnya lebih unggul dari batinnya maka timbangan amalnya (di hari kiamat) ringan. (Tuhaful Uqul:294)
Imam Ali as.:
Hati-hatilah kamu dari berbangga dengan diri sendiri karena akan tampak cacatmu dan banyak yg akan mencemoohmu. (10000 Hikmah Lil Imam Ali as.:86)
Hati-hatilah kamu dari berbangga dengan diri sendiri karena akan tampak cacatmu dan banyak yg akan mencemoohmu. (10000 Hikmah Lil Imam Ali as.:86)
Imam Ali as.:
Hati-hatilah kamu dari berteman dengan orang-orang yang suka mencari-cari aib manusia karena sesungguhnya tiada akan selamat dari mereka siapapun yang berteman dengan mereka. (10000 Hikmah Lil Imam Ali as.: 85)
Hati-hatilah kamu dari berteman dengan orang-orang yang suka mencari-cari aib manusia karena sesungguhnya tiada akan selamat dari mereka siapapun yang berteman dengan mereka. (10000 Hikmah Lil Imam Ali as.: 85)
Imam Ali as.:
Rindukan kepada dirimu kenikmatan surga pasti kamu akan cinta kematian dan membenci kehidupan. (10.000 Hikmah Lil Imam Ali as.:238)
Rindukan kepada dirimu kenikmatan surga pasti kamu akan cinta kematian dan membenci kehidupan. (10.000 Hikmah Lil Imam Ali as.:238)
Imam Ali as.:
Kami adalah orang-orang mulia dan keturunan kami adalah keturunan para nabi. Golongan kami adalah partai Allah. Dan kelompok penentang kami adalah partai setan. Sesiapa yang menyamakan kami dan musuh kami berarti ia bukan dari (golongan) kami. (Fadhail ash Shahabah; Imam Ahmad,2/679)
Kami adalah orang-orang mulia dan keturunan kami adalah keturunan para nabi. Golongan kami adalah partai Allah. Dan kelompok penentang kami adalah partai setan. Sesiapa yang menyamakan kami dan musuh kami berarti ia bukan dari (golongan) kami. (Fadhail ash Shahabah; Imam Ahmad,2/679)
Imam Ali as :
Dunia ini adalah tempat lewat bukan tempat tinggal. Dan di dalamnya manusia terbagi dua; seorang yang menjual dirinya maka ia mencelakakannya. Dan seorang yang membeli dirinya maka ia memerdekakannya. (Nahjul Balaghah,4/306)
Dunia ini adalah tempat lewat bukan tempat tinggal. Dan di dalamnya manusia terbagi dua; seorang yang menjual dirinya maka ia mencelakakannya. Dan seorang yang membeli dirinya maka ia memerdekakannya. (Nahjul Balaghah,4/306)
*FATIMAH
AZZAHRA’*(Dakhairu Al’uqba: hal 44) ‘An Asmaa^fi wiladaati bi Alhasan as.
Qaalat Asmaa^faqultu : “Ya Rasulullah! Inniy lam ara lahaa daman fi haydhin
walaa fi nifaasin” faqaala saw: “Amaa ‘alimti? Anna ibnatiy THAHIRAH
MUTAHHARAH? Lam yuraa lahaa daman fi thamats walaa wilaadah” (artinya). Dari
Asma yang menangani s.Fatimah as saat melahirkan Imam Alhasan as: aku berkata
kepada Rasulullah saw: “wahai Rasulullah? Aku tidak melihat Fatimah
mengeluarkan darah disaat HAID dan maupun disaat melahirkan? Nabi saw berkata:
“Apakah kamu tidak tahu? Bahwa anakku ini adalah suci dan telah disucikan? Dia
tidak mengeluarkan darah disaat Haid maupun melahirkan?”
Imam Ja’far as dari
ayah-ayahnya, Rasulullah saw bersabda:
semua mata akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata; mata yang menangis (di dunia) karena takut kepada Allah, mata yang menahan dari memandang yang diharamkan dan mata yang berjaga di malam hari di jalan Allah. (al Khisal, 1/98/bab3)
semua mata akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata; mata yang menangis (di dunia) karena takut kepada Allah, mata yang menahan dari memandang yang diharamkan dan mata yang berjaga di malam hari di jalan Allah. (al Khisal, 1/98/bab3)
ahsanti... :)
BalasHapus